Atsar dan Nasihat Ulama tentang Kewajiban Istri Terhadap Suami dalam Keluarga Sakinah

Dalam riwayat Al Bazzar dari ‘Aisyah ra bahwa beliau berkata : “Aku bertanya kepada rosulullah S.A.W “Siapa orang yang paling besar hak-haknya atas wanita?. Beliau menjawab:”Suaminya”. Aku melanjutkan:”Siapa orang yang paling besar hak-haknya atas seorang laki laki?”. Beliau menjawab”Ibunya”.

Atsar Sahabat

Berikut ini nasihat dari para sahabat (atsar) tentang kewajiban istri kepada suaminya:
  1. Sayidina Ali k.w.j. berkata: Seburuk-buruk sifat bagi kaum laki laki itu adalah sebaik-baik sifat bagi kaum perempuan yaitu kikir dan bersikap keras dan takut. Karena sesungguhnya perempuan itu jika kikir, maka ia memelihara harta suaminya dan jika bersikap keras, maka ia menjaga diri dari berbicara kepada setiap orang dengan perkataan yang halus (mesra) yang menimbulkan sangkaan yang buruk, dan jika penakut. maka ia takut dari segala sesuatu, oleh karena itu ia tidak berani keluar dari rumahnya dan ia menjauhi tempat-tempat yang menimbulkan kecurigaan yang buruk karena takut kepada suaminya“.

  1. Aisyah r.ha berkata: “Wahai kaum wanita Seandainya kamu mengerti kewajiban terhadap suamimu, tentu seorang isteri akan menyapu debu dari kedua telapak kaki suaminya dengan sebagian mukanya.”

Antara istri dan orang tua suami

Hadis tentang perbandingan antara istri dan ibu suami:

Dalam riwayat Al Bazzar dari ‘Aisyah ra bahwa beliau berkata : “Aku bertanya kepada rosulullah S.A.W “Siapa orang yang paling besar hak-haknya atas wanita?. Beliau menjawab:”Suaminya”. Aku melanjutkan:”Siapa orang yang paling besar hak-haknya atas seorang laki laki?”. Beliau menjawab”Ibunya”.

Salah satu yang perlu diketahui istri adalah bahwa suami juga punya kewajiban terhadap orang tuanya, terutama kepada ibunya. Suami mesti pandai-pandai menyeimbangkan waktunya antara memenuhi keperluan orang tuanya, dan juga menyelesaikan kewajibannya terhadap istri dan anak-anaknya. Suami tidak dapat terlalu condong kepada yang satu dengan mengabaikan yang lainnya.

Adapun dengan orang tua istri, maka istri mesti mendahulukan ketaatan kepada suaminya dibandingkan dengan kedua orang tua istri. Tentunya di sini adalah ketaatan yang sesuai dengan syari’at Islam, karena tidak ada ketaatan terhadap perbuatan bermaksiat.
Nasihat Ulama

Berikut ini nasihat-nasihat umum dari para ulama tentang kewajiban istri:
  1. Seharusnya seorang isteri mengetahui kedudukan dirinya seolah olah seorang ‘hamba’ perempuan yang dimiliki oleh suaminya atau sebagai ‘tawanan’ yang lemah. Oleh karena itu dia tidak boleh membelanjakan sedikit pun dari hartanya (sendiri) kecuali dengan seijin suaminya karena ia diumpamakan sebagai orang yang dalam kawalan (perhatian).
  2. Wajib bagi seorang isteri:
      • Merendahkan pandangannya terhadap suaminya.
      • Memiliki sifat pemalu terhadap suaminya
      • Tidak berkhianat terhadap suaminya ketika suaminya tidak ada termasuk juga hartanya.
      • Menunaikan hajat suami (jika diajak oleh suaminya) biarpun di waktu sibuk atau susah (ditamsilkan berada di punggung unta oleh Rasulullah).
      • Meminta ijin suami untuk keluar dari rumahnya. Kalau keluar rumah tanpa ijin suaminya maka dia dilaknati oleh malaikat sampai ia bertaubat dan kembali.
      • Memperhatikan kebersihan dan kerapihan diri, termasuk menjaga kebersihan mulut.
      • Bersolek di depan suami
      • Tidak berhias ketika suami tidak ada
      • Menghormati keluarga suaminya
    1. Siapa saja di kalangan isteri yang bermuka masam di hadapan suaminya, maka ia dalam kemurkaan Allah sampai ia dapat membuat suasana yang menggembirakan suaminya dan memohon kerelaannya.
    2. Imam Thabrani menceritakan bahwa seorang isteri tidak dianggap menjalankan kewajibannya terhadap Allah hingga ia menjalankan kewajibannya terhadap suaminya, dan seandainya suami memintanya (untuk digauli) sedang ia (isteri) di atas belakang unta maka tidak boleh dia menolaknya.
    3. Seorang isteri hendaklah menyadari bahwa seorang suami bagi isteri adalah bagaikan ayah bagi seorang anak karena taatnya seorang anak kepada ayahnya dan memohon keredhaannya adalah wajib Seorang suami pula tidak wajib mentaati isteri
    4. Menjadi pendorong serta penasehat dalam hal-hal kebaikan.
    5. Memahami hal-hal yang digemari dan yang dibenci oleh suami.
    6. Setiap perbuatannya hendaklah menyenangkan hati suami.
    7. Senantiasa menambahkan ilmu agamanya serta amalan.amalannya dengan berbagai macam cara seperti membaca, mendengar kaset-kaset ceramah agama serta mengikuti majlis- majlis agama.
    8. Senantiasa menyediakan air di sisi suami. Selama ia berbuat yang demikian selama itulah ia didoakan keampunan oleh para malaikat.
    9. Memasak makanan menurut kesukaan atau selera suami.
    10. Menambal baju atau pakaiannya yang buruk.
    11. Siapkan barang-barang keperluan di dalam sakunya seperti sisir, celak, sikat gigi, cermin dan minyak wangi (ikut Sunnah).
    12. Ikut kemauan suami pada waktu bersenda gurau, memijat, mengipas dan sebagainya.
    13. Istri jangan berpuasa sunnah kecuali seizin suaminya.
    Back To Top