Keluarga merupakan komponen terkecil dalam suatu tatanan masyarakat. Jika keluarga tersebut kuat, kuatlah sebuah masyarakat, dan sebaliknya, jika keluarga tersebut rapuh, rapuhlah masyarakat. Dalam menyusun sebuah keluarga, tentunya dibutuhkan sepasang suami dan istri yang dijalin dalam ikatan pernikahan. Sebuah pernikahan tentunya mengharapkan tercapainya sebuah keluarga yang sakinah, mawadah, dan rahmah.
Namun, kenyataannya, sulit sekali membangun keluarga yang dipenuhi rasa saling mencintai, menyayangi, melindungi, dan menghormati. Seringkali kita menjumpai keluarga dengan kesalahpahaman, konflik, dan perceraian. Tidak jarang pula keluarga itu mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Oleh karena itu, dibutuhkan usaha yang keras dan dukungan dari semua individu yang terlibat di dalamnya, baik itu pada abi, ummi, maupun anak-anak.
Menjadi sebuah keluarga sakinah dalam Islam sangatlah diinginkan oleh setiap keluarga muslim. Namun, apakah setiap muslim mengetahui maksud menjadi keluarga sakinah? Bagaimana cara menjadi keluarga sakinah dalam Islam? Apa saja ciri-ciri keluarga sakinah dalam Islam?
Namun, kenyataannya, sulit sekali membangun keluarga yang dipenuhi rasa saling mencintai, menyayangi, melindungi, dan menghormati. Seringkali kita menjumpai keluarga dengan kesalahpahaman, konflik, dan perceraian. Tidak jarang pula keluarga itu mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Oleh karena itu, dibutuhkan usaha yang keras dan dukungan dari semua individu yang terlibat di dalamnya, baik itu pada abi, ummi, maupun anak-anak.
Menjadi sebuah keluarga sakinah dalam Islam sangatlah diinginkan oleh setiap keluarga muslim. Namun, apakah setiap muslim mengetahui maksud menjadi keluarga sakinah? Bagaimana cara menjadi keluarga sakinah dalam Islam? Apa saja ciri-ciri keluarga sakinah dalam Islam?
1. Makna Sakinah, Mawadah, wa Rahmah
Sebagaimana diketahui bahwa kata sakinah, mawadah, wa rahmah diambil dari firman Allah Swt. berikut.
Dan, di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri (pasangan) dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram (sakinah) kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih (mawadah) dan sayang (rahmah). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir (Q.S. Ar-Rum: 21).
Kata sakinah berasal dari bahasa Arab yang berarti tenang, tenteram, damai, terhormat, aman, nyaman, merasa dilindungi, penuh kasih sayang, dan memperoleh pembelaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sakinah berarti kedamaian, ketenteraman, kebahagiaan. Dengan kata lain, keluarga sakinah adalah keluarga yang setiap anggotanya merasa bahagia, tenteram, dan aman.
Kata mawadah pun berasal dari bahasa Arab yang artinya cinta (dalam jenis fisik). Mawadah digambarkan sebagai perasaan cinta yang muncul dengan dorongan nafsu kepada pasangan atau sebab-sebab lain yang bercorak fisik.
Kata rahmah juga berasal dari bahasa Arab yang berarti ampunan, anugerah, karunia, rahmat, belas kasih, juga rezeki. Rahmah merupakan jenis cinta dan kasih sayang yang lembut, terpancar dari kedalaman hati yang tulus, siap berkorban, siap melindungi yang dicintai, dan tanpa pamrih. Bisa dikatakan rahmah adalah perasaan cinta dan kasih sayang yang sudah berada di luar batas-batas sebab yang bercorak fisik.
Dari ketiga suku kata tersebut, dapat disimpulkan bahwa keluarga sakinah, mawadah, wa rahmah merupakan keluarga yang diliputi rasa bahagia, rasa cinta-mencintai (mawadah), dan kasih sayang (wa rahmah).
Sebagaimana diketahui bahwa kata sakinah, mawadah, wa rahmah diambil dari firman Allah Swt. berikut.
Dan, di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri (pasangan) dari jenismu sendiri supaya kamu cenderung dan merasa tenteram (sakinah) kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih (mawadah) dan sayang (rahmah). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir (Q.S. Ar-Rum: 21).
Kata sakinah berasal dari bahasa Arab yang berarti tenang, tenteram, damai, terhormat, aman, nyaman, merasa dilindungi, penuh kasih sayang, dan memperoleh pembelaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sakinah berarti kedamaian, ketenteraman, kebahagiaan. Dengan kata lain, keluarga sakinah adalah keluarga yang setiap anggotanya merasa bahagia, tenteram, dan aman.
Kata mawadah pun berasal dari bahasa Arab yang artinya cinta (dalam jenis fisik). Mawadah digambarkan sebagai perasaan cinta yang muncul dengan dorongan nafsu kepada pasangan atau sebab-sebab lain yang bercorak fisik.
Kata rahmah juga berasal dari bahasa Arab yang berarti ampunan, anugerah, karunia, rahmat, belas kasih, juga rezeki. Rahmah merupakan jenis cinta dan kasih sayang yang lembut, terpancar dari kedalaman hati yang tulus, siap berkorban, siap melindungi yang dicintai, dan tanpa pamrih. Bisa dikatakan rahmah adalah perasaan cinta dan kasih sayang yang sudah berada di luar batas-batas sebab yang bercorak fisik.
Dari ketiga suku kata tersebut, dapat disimpulkan bahwa keluarga sakinah, mawadah, wa rahmah merupakan keluarga yang diliputi rasa bahagia, rasa cinta-mencintai (mawadah), dan kasih sayang (wa rahmah).
2. Cara Menjadi Keluarga Sakinah, Mawadah, Warahmah
Keluarga sakinah dalam Islam dapat diwujudkan apabila antara suami dan istri dapat menjadi suatu hubungan yang sifatnya saling melengkapi, menghormati, dan saling mengasihi serta menyempurnakan. Di samping itu, dalam relasi hubungan suami istri menunjukkan bahwa pasangan suami istri ibarat pakaian bagi satu sama lain. Hal ini menunjukkan bahwa hubungan suami istri adalah sejajar, setara, atau semitra.
Suami memang memegang peranan penting sebagai kepala dan pemimpin keluarga, tetapi perlu diingat bahwa istrilah yang menjadi tuan rumah. Jadi, sudah sewajarnya jika seorang suami memberi penghargaan lebih kepada istrinya dan tidak memosisikannya sebagai si nomor dua atau malah tidak dianggap sama sekali, baik itu kehadiran maupun pendapatnya, sehingga pola hubungan yang tercipta bukanlah seperti antara tuan dan majikan, melainkan sebagai pendamping atau partner. Ketika suami telah menjadi ayah, perannya menjadi amat besar karena ia akan bertanggung jawab terhadap seluruh anggota keluarga. Begitu pun dengan peran ibu, perannya begitu besar dalam membentuk karakter yang ada pada anak serta mengatur keuangan keluarga.
Untuk menjadi keluarga sakinah dalam Islam, selain hubungan suami istri yang berjalan seimbang dan serasi, perlu juga tersalurkannya nafsu seksual dengan baik di jalan yang diridhai oleh Allah Swt., terdidiknya anak-anak menjadi anak saleh dan salihah, terpenuhinya kebutuhan lahir dan batin bagi setiap anggota keluarga, terjalinnya hubungan kekeluargaan dengan baik pada kedua pihak (pihak suami dan pihak istri), terbinanya kerukunan bertetangga dengan baik, dan terlaksananya perintah agama dengan baik pula. Tentunya menjadi keluarga sakinah dalam Islam tidak bisa dilakukan hanya sendiri-sendiri, tetapi harus secara bersamaan. Namun, setiap individu mendapatkan bagian dan tugasnya masing-masing serta bertanggung jawab atas tugas tersebut. Dengan diraihnya keluarga sakinah dalam Islam, akan tercapai pula mawadah dan rahmah dalam rumah tangga.
3. Ciri Keluarga Sakinah dalam Islam
Dalam setiap keluarga muslim, tentu akan berbeda komponen manusia, cara pengasuhan, dan pandangan ke depannya terhadap keberlangsungan rumah tangga. Begitu pula dengan keluarga sakinah, mawadah, dan rahmah. Berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa keluarga sakinah dalam Islam tentu ditandai dengan hal berikut.
Dalam setiap keluarga muslim, tentu akan berbeda komponen manusia, cara pengasuhan, dan pandangan ke depannya terhadap keberlangsungan rumah tangga. Begitu pula dengan keluarga sakinah, mawadah, dan rahmah. Berdasarkan penjelasan yang telah dijabarkan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa keluarga sakinah dalam Islam tentu ditandai dengan hal berikut.
- Rumah tangga yang berlandaskan terhadap agama dan berpegang teguh pada Alquran dan sunnah.
- Saling menghormati, menghargai, memercayai, setia dan saling mencintai, lemah lembut, serta memahami kelebihan dan kekurangan setiap individu dalam keluarga.
- Komunikasi yang terjaga dengan baik, melakukan musyawarah, tidak segan untuk meminta maaf jika melakukan kesalahan, terjaganya hubungan baik antara anggota keluarga kedua belah pihak, dan penghormatan dari yang muda kepada yang lebih tua.
- Terpenuhinya seluruh kebutuhan lahir dan batin serta emosional di dalam keluarga serta tidak berlebih-lebihan.
- Dapat mengusahakan sumber penghasilan yang layak dan halal bagi setiap anggota keluarga serta menjaga nama baik keluarga.
Tag :
Keluarga idaman